Selamat Datang Di Pondok Tnur
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
sperky, prstene
Posted by PONDOK TNUR - - 0 komentar

kalo haid kamu ga lancar, kira-kira apa penyebabnya ya.....
Menstruasi adalah proses bulanan tumpahan lapisan bagian dalam dan darah uterus melalui liang kelamin wanita atau vagina. Keluarnya cairan yang mengandung darah ini terjadi pada wanita yang sudah memasuki usia subur dan yang sedang tidak hamil. Peristiwa ini dimulai dengan adanya pengeluaran selaput lendir rahim di bagian dalam rahim atau endometrium.
Di bawah pengaruh hormon estrogen, endometrium pun jadi tumbuh menebal, menantikan datangnya sel telur. Ibaratnya lapisan tebal endometrium ini seperti karpet atau tanah subur yang siap menanti datangnya sel telur atau okulasi. Pada puncak pertengahan siklus haid yang optimal, terjadilah pelepasan sel telur. Nah, saat itulah bila ada sel sperma masuk, sel telur dan sperma ini bersatu menjadi zygote (bakal janin) dan menempel pada endometris yang sudah mencapai ketebalan maksimal tadi.
Proses seperti ini akan berulang setiap bulan, sepanjang tidak terjadi pembuahan yang menghasilkan zygote. Pada waktunya, tumbuh lagi selaput yang baru. Dengan kata lain, karpet tadi digelar lagi, lalu tanggal lagi, begitu seterusnya.
PENGARUH DIET DAN OLAHRAGA
Jadi, menstruasi sebetulnya sesuatu yang normal, sehingga semua wanita mengalaminya. Pada setiap wanita, siklus haid ini pun bervariasi. Rata-rata berjarak 28 hari, namun bisa juga sampai 42 hari. Jika sampai terjadi keterlambatan pun, semisal sampai 3-4 bulan, juga tak perlu terlalu dikhawatirkan. Tapi disarankan sebaiknya periksa ke dokter spesialis. Apalagi kalau telat sampai 5-6 bulan.
Sering orang salah mengerti, kalau sampai 3 atau 4 bulan tidak haid, mereka menyangka darahnya bisa mengumpul di dalam, menggenang, dan lama-lama bisa berbahaya. Padahal jika tidak haid, berarti tidak ada pendarahan bdi dalam tubuh. Tidak mens berarti tidak ada endometrium yang lepas. Jadi bukan berarti ada darah yang mengumpul. Darah baru keluar jika selaput lendirnya lepas. Jika tidak lepas, ya tidak berdarah. Jadi jangan khawatir.
Lantas apa saja yang menyebabkan mens telat? Penyebabnya bisa bermacam-macam. Bagi yang masih belum menikah, penyebabnya bisa karena terlalu lelah. Contohnya, belajar terlalu keras bagi yang masih sekolah atau kuliah, atau berolahraga kelewat berat. Sebaliknya bisa juga terjadi pada mereka yang biasa berolahraga dan menghentikan kebiasaannya secara tiba-tiba. Pola makan pun bisa mempengaruhi siklus haid. Misalnya, mereka yang biasa makan banyak dan mendadak diet. Ini akan membuat tubuh stres. Atau bisa jadi badan kurus jadi gemuk. Pokoknya, tiap ada perubahan berat badan mencolok.
Jenis-jenis obat tertentu juga bisa mengusik pola haid, terutama obat-obatan yang mengandung hormon. Contohnya,obat untuk mengatasi gatal-gatal atau obat sakit telinga. Begitu pula obat-obatan KB atau suntik KB. Baru setelah berhenti minum obat, haid akan kembali lancar. Keterlambatan haid lebih sering dialami mereka yang masih gadis, karena pola okulasinya belum teratur. Hanya saja, kalau sudah terbiasa haid kemudian haidnya tidak ada, harus bertanya pada diri sendiri. Jangan-jangan pernah minum obat tertentu.
SULIT PUNYA ANAK
Kasus yang perlu diwaspadai adalah gadis remaja yang belum juga mendapat haid. Terlebih jika usianya sudah mencapai 17 tahun. Jika ini terjadi, sebaiknya segera lakukan pemerikasaan. Sebab, bisa saja ada kemungkinan selaput darahnya tertutup rapat. Normalnya, selaput darah itu mempunyai lubang-lubang. Kalau tertutup rapat, dia mungkin bisa haid, tapi haidnya tidak bisa keluar. Nah, yang ini memang betul darahnya bisa mengumpul di dalam.
Untuk yang sudah menikah, keterlambatan haid dapat disebabkan oleh kemungkinan baru selesai melahirkan atau menyusui. Ada pula kemungkinan karena terserang infeksi, termasuk penyakit infeksi akibat hubungan seks. Bagi yang berusia di atas 35 tahun, juga mesti waspada terhadap adanya tumor indung telur.
Ada juga wanita yang mengalami perdarahan di antara dua masa haid. Kalau ini terjadi pun harus segera diperiksakan. Perdarahan yang terjadi dengan siklus kurang dari 21 hari jelas tak normal, terutama bagi yang sudah tidak gadis lagi. Kalu mereka yang masih di bawah umur 20 tahun, mungkin hanya karena gangguan hormon.
Benarkah haid yang tidak teratur menyulitkan punya anak? Pandangan ini tidak selalu tepat. Sering terjadi, pasien wanita ingin punya anak tapi menstruasinya tidak teratur. Lalu dia datang ke dokter minta agar menstruasinya bisa dibuat teratur sehingga bisa punya anak. Ini tidak selalu bisa. Sulit punya anak tidak selalu berkorelasi dengan siklus haid.
Sebagian kasus menstruasi yang tidak teratur bisa diatasi dengan menjalani pola hidup yang teratur pula. Bagi yang mengalami ketidakteraturan secara mendadak, sebaiknya jangan stress, tidak merokok, apalagi minu-minuman beralkohol. Makan, bekerja, dan tidur hendaknya teratur. Seringkali orang lupa istirahat. Maunya kerja saja terus dengan mengabaikan tubuh yang sudah lelah.
Akan tetapi, ada pula yang mengalami ketidakteraturan menstruasi sejak awal. Mereka yang mengalami hal seperti inilah yang perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis. Misalnya haidnya yang datang hanya 4 bulan sekali. Saran lain adalah jangan minum obat sembarangan. Juga, biasakan secara teratur datang ke dokter kandungan
PERBANYAK MAKAN BUAH DAN SAYURAN
Selain haid tidak teratur, hal lain yang kerap mengganggu kaum wanita adalah nyeri menjelang menstruasi atau pada saat haid. Rasanya seperti mulas bercampur keramketika darah sedang keluar. Rasa nyeri ini merupakan sesuatu yang wajar, karena dinding rahim saat itu sedang berkontraksi atau mengkerut untuk mengeluarkan gumpalan darah.
Nyeri ini lebih terasa pada wanita yang belum pernah melahirkan. Pasalnya, mulut rahim mereka masih kecil, sehingga rasanya seperti orang yang sedang melahirkan. Inipun sesuatu yang normal. Kecuali bagi wanita yang memang sangat sensitif, yang rasanya bisa sangat menyiksa. Namun, biasanya setelah menikah dan memiliki anak, ini akan hilang.
Akan tetapi, jika nyeri itu hebat dan berkepanjangan, p;erlu diwaspadai adanya kemungkinan ia menderita endometriosos. Dalam hal ini, sel-sel bagian dalam rahim tumbuh tidak di dalam rahim, tapi juga di luar. Misalnya, di ovarium atau saluran tuba yang sangat menyakitkan.
Jika nyeri menjelang haid begitu hebat sampai terasa melumpuhkan, sebaiknya segera periksa ke dokter. Terlebih bagi yang sudah berhubungan badan, karena mungkin merupakan suatu gejala infeksi. Nah, bila terjadi pelekatan organ genitalia internal akibat dari infeksi tersebut, dampaknya bisa menyulitkan punya anak.
Pusing yang menyertai menstruasi juga merupaka hal yang wajar. Pasalnya, wanita yang menjelang haid biasanya memang mengalami pre-menstruasi tension atau ketegangan menjelang haid. Efeknya antara lain perasaan tertekan, jerawatan, payudara nyeri, badan sakikt-sakit, perut serasa kembung, bengkak,ada rasa nyeri. Makanya, jadi lebih gampang marah atau sebaliknya dan perubahan emosi lainnya.
Semua itu, wajar-wajar saja dan tidak berbahaya. Untuk mengurangi kondisi yang tidak nyaman ini, dianjurkan mengurangi makanan yang banyak mengandung garam, bumbu penyedap, atau terlalu banyak mengandung minyak. Perbanyaklah makan buah dan sayur, cukup makanan yang mengandung minyak. Perbanyaklah makan buah dan sayur, cukup makanan yang mengandung karbohidrat dan tinggi serat. (sumber: http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/26/aneka-penyebab-telat-haid/)
Nah... kalo ternyata haid kamu lebih cepat dari biasanya, terus tanda-tanda darahnya bukan seperti darah yang biasanya, maka itu adalah darah istihadahah.
artikelnya bisa dilihat disini : http://images.multiply.com/common/smiles/smile.png
Istihadhoh adalah darah yang keluar dari jalan keluarnya darah haid, namun bukan pada masa-masa haid dan bukan pula nifas atau terkadang bersambung dengan keduanya. Ia bukanlah darah adat kebiasaan dan tabiat kaum wanita. Ia adalah darah yang bersumber dari penyakit yang ada di dalam rahim, warnanya merah dan tidak akan berhenti kecuali jika sakitnya sembuh.
Apabila ada darah bersifat seperti yang tersebut dalam penjelasan di atas, maka dihukumi sebagai darah istihadhoh dan ini adalah perkara yang sudah amat jelas dan mudah dipahami.
Masa Istihadhoh
Bagaimanakah hukumnya jika darah yang keluar terus-menerus tersebut bergandeng dengan darah haid?! Jawab: Masalah ini tidak terlepas dari beberapa keadaan berikut:
  1. Wanita yang mengalami hal ini, memiliki adat dan kebiasaan haid yang telah dimaklumi
    Dalam keadaan seperti ini hendaknya dia menunggu seukuran kebiasaan waktu haidnya lalu mandi dan sholat. Darah yang keluar setelah habis waktu kebiasaan haidnya adalah darah istihadhoh, bukan darah haid. Dasar hukumnya adalah perkataan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wassallam kepada Ummu Habibah rodhiallohu’anha: “Diamlah (tidak sholat dan puasa) seukuran masa haidmu, lalu mandi dan sholatlah.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)
  2. Tidak mengetahui adat kebiasaannya, tetapi dapat membedakan antara darah haid dengan selainnya
Dalam keadaan seperti ini hendaknya ia berusaha melihat dan membedakan darah yang keluar darinya. Jika ia melihat darah haid maka ia tidak sholat dan tidak pula puasa. Dan apabila telah bersih atau tidak terlihat tanda-tanda darah haid hendaklah dia mandi dan sholat serta puasa.
  1. Wanita yang baru pertama kali mengalami haid.
Dalam keadaan seperti ini, maka ia mengiaskan keadaannya dengan keadaan kebanyakan wanita yang terdekat dengannya, seperti ibu, saudari perempuan, atau bibinya. Artinya, jika ibunya atau yang lainnya dari wanita yang terdekat dengannya memiliki kebiasaan haid tujuh hari maka dia menghukumi dirinya bahwa masa haidnya adalah tujuh hari dan seterusnya.
Walhasil, dia mengikuti adat dan kebiasaan haid wanita yang terdekat dengannya. Lalu (setelah hitungan hari haidnya selesai) dia mandi dan sholat serta puasa, dan jika masih keluar darah maka dihukumi sebagai darah istihadhoh.
  1. Wanita yang lupa waktu dan adat kebiasaan haidnya
    Wanita yang dalam kondisi seperti ini hukumnya seperti wanita yang baru pertama kali mengalami haid.
Wajibkah berwudhu setiap kali hendak sholat?
Rosululloh bersabda kepada Fathimah binti Abi Qubaisy: “Dan berwudhulah di setiap hendak sholat sehingga datang waktu haid.” (HR. Bukhori)
Dan Rosululloh bersabda pula: “Dan ia (wanita yang terkena istihadhoh) berwudhu di setiap hendak sholat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Jika seseorang bertanya: Apakah hukum wudhu di sini? Wajib atau sunnahkah? Maka katakanlah: Pendapat yang kuat dalam masalah ini, hukumnya adalah sunnah. Apabila ia telah berwudhu, wudhunya tidak dianggap batal kecuali dengan pembatal-pembatal. Ia tidak wajib berwudhu di setiap hendak sholat karena ia tidak mendapat manfaat dengan memperbarui wudhunya dan karena hadatsnya terus-menerus, tiada berhenti sekejap pun. Dan adapun yang menjadi dalil kesunnahannya adalah keumuman hadits Buroidah rodhiallohuanhu: “Nabi berwudhu di setiap hendak sholat, maka pada saat hari perang pembukaan kota Makkah beliau berwudhu dan mengusap kedua sepatunya dan melakukan beberapa kali sholat dengan satu kali wudhu.” (HR. Muslim)
Wajibkah mandi setiap hendak sholat?
Wanita yang terkena sakit istihadhoh disunnahkan untuk mandi di setiap hendak sholat jika mampu. Inilah yang paling utama baginya, sebagaimana yang dilakukan oleh Ummu Habibah rodhiallohu’anha. Ummul Mu’minin Aisyah rodhiallohu’anha berkata: “Maka Ummu Habibah mandi di setiap kali hendak melakukan sholat.” (HR. Muslim)
Dan inilah pendapat jumhur ulama. Adapun hadits yang mewajibkan mandi di setiap hendak sholat tidaklah shohih sebagaimana yang dinyatakan oleh Syaikh Shiddiq Hasan Khon dalam Roudhotun Nadiyyah dan juga al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari.
Apabila tidak mampu mandi di setiap hendak sholat maka dia boleh menjamak antara Zhuhur dan Ashar dengan satu kali mandi. Lalu menjamak Maghrib dan Isya’ dengan satu kali mandi. Lalu mandi ketika hendak sholat Shubuh. (Lihat hadits hasan riwayat Abu Dawud: 287 dan Tirmidzi: 127) Dengan demikian ia mandi sebanyak tiga kali dalam sehari semalam.
Bagaimana jika tidak mampu melakukan kedua hal di atas? Jawab: Bila memang tidak mampu melakukan kedua hal di atas, ketahuilah—rohmatullohi ’alaikunna—bahwa yang wajib bagi wanita yang terkena istihadhoh adalah mandi satu kali ketika bersih dari haidnya.
Wajib Sholat dan Puasa
Telah kita maklumi bahwa darah istihadhoh bukanlah darah haid dan hukumnya pun berlainan dengan hukum darah haid. Ulama telah sepakat bahwa hukum wanita yang terkena sakit istihadhoh seperti hukum wanita yang suci (tidak haid). (Lihat Shohih Fiqh Sunnah 1/217)
Rosululloh bersabda kepada kaum wanita yang terkena istihadhoh: “Apabila datang haidmu maka tinggalkanlah sholat. Dan jika telah berlalu maka cucilah darah darimu lalu sholatlah.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Boleh Beri’tikaf
Dari Aisyah, beliau berkata: “Salah satu istri Rosululloh melakukan i’tikaf bersama Rosululloh, dia melihat darah dan cairan berwarna kekuning-kuningan dan wadah tempat darah berada di bawahnya sedangkan dia dalam keadaan sholat.” (HR. Bukhori)
Dan ulama telah sepakat tentang bolehnya kaum wanita yang terkena istihadhoh untuk melakukan i’tikaf di masjid, sebagaimana dinukil oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shohih Muslim.
Boleh Bersetubuh Dengan Suaminya
Alloh Ta’ala berfirman dalam surat al-Baqoroh [2]: 222;
Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Alloh kepadamu. Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.
Dalam ayat ini Alloh menegaskan bahwa wanita yang haid tidak boleh dicampuri. Sedangkan istihadhoh bukanlah haid, maka tidak mencegah suami wanita yang terkena istihadhoh mengumpuli istrinya.
(sumber:http://astynich.multiply.com/journal/item/49/Haid_Ga_Teratur_Emang_bikin_Binun_komsumsicewekyaw)

Leave a Reply