Selamat Datang Di Pondok Tnur
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
sperky, prstene
Posted by PONDOK TNUR - - 0 komentar



  Seorang bayi yang dilahirkan dari orangtua yang memiliki riwayat alergi, dapat muncul reaksi alergi yang umumnya disebabkan oleh protein. Umumnya pertama kali yang diberikan pada seorang bayi adalah protein susu sapi. Gejalanya dapat timbul pada saluran cerna, saluran nafas dan kulit. Pada bayi yang mendapat ASI, sang ibu diminta menghilangkan 4 komponen makanan yaitu susu sapi, telur, kacang dan seafood. Namun pada bayi yang terlanjur mendapat asupan susu sapi dan timbul gejala, maka bila tidak diberikan ASI eksklusif, maka pilihan susu formula yang diberikan adalah yang berbahan dasar asam amino atau protein hidrolisat ekstensif. Susu soya tidak dianjurkan diberikan di bawah usia 6 bulan dan memang ada bayi yang alergi terhadap susu sapi dan susu soya.
     untuk bayi yang mengidap alergi susu sapi, ada dua jenis susu khusus yang bisa diberikan. Susu khusus itu adalah susu formula asam amino dan/atau susu formula protein hidrolisat ekstensif. Susu hidrolisa protein ektensif seperti Pepti junior, pregestimil, atau yang paling ekstensif seperti Neocate(susu formula asam amino). Golongan susu tersebut termasuk yang aman karena komposisinya tanpa laktosa, mengandung banyak lemak MCT (monochain trigliserida) dan protein susu yang lebih mudah dicerna.
     Susu formula khusus ini digunakan untuk penderita alergi susu sapi, alergi susu kedelai, malabsorspsi dan sebaginya. Susu formula khusus lainnya adalah susu hidrolisat protein parsial, seperti NAN HA atau Enfa HA. Golongan susu ini biasanya digunakan untuk bayi yang beresiko alergi atau untuk mencegah gejala alergi agar tidak semakin memberat dikemudian hari.
     Untuk pencegahan alergi biasanya hanya digunakan sejak lahir hingga usia 6 bulan. Sebenarnya susu ini bukan digunakan untuk penderita alergi susu sapi. Tetapi dalam keadaan gejala alergi yang ringan tampaknya penggunaan susu ini bermanfaat. Susu formula khusus kedelai atau susu formula soya adalah susu formula yang mengandung bahan dasar kedelai sebagai pengganti susu sapi. Susu formula soya yang saat ini beredar di Indonesia adalah isomil, nutrisoya, prosobee dan sebagainya. Susu formula khusus lainnya adalah susu bebas atau rendah laktosa. Susu formula khusus ini digunakan untuk penderita intoleransi laktosa.
      Non formula, merupakan susu yang sebenarnya tidak memenuhi syarat sebagai PASI. Contoh susu non formula adalah susu sapi segar, susu skim atau susu kental manis. Susu ini komposisinya tidak sesuai dengan komposisi yang direkomendasikan oleh FDA atau komposisinya tidak sesuai dengan kebutuhan bayi. Susu formula sangat berbeda dengan susu sapi murni, meski bahan baku susu formula dari susu sapi. Dalam susu formula, ada tambahan nutrisi yang sudah terukur dan disesuaikan dengan gizi yang dibutuhkan bayi. Karena itu, pemberian susu formula kepada bayi harus sesuai dengan kebutuhan bayi dan kandungan yang telah dianjurkan.
Beberapa gejala reaksi alergi susu sapi atau reaksi simpang susu formula adalah:
- Saluran cerna : Pada bayi : sering muntah/gumoh, kembung,"cegukan", sering buang angin, sering "ngeden atau mulet", sering rewel,gelisah atau kolik terutama malam hari) dan sering minta minum. Sering buang air besar (> 3 kali perhari),Lidah/mulut sering timbul putih.
- Kulit sensitif, sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi, telinga dan daerah yang tertutup popok. Kerak di daerah rambut.Timbul bekas hitam seperti tergigit nyamuk.
- Saluran napas : Pada bayi : Sering bersin, pilek, kotoran hidung banyak, Bila tidur kepala sering miring ke salah satu sisi karena hidung buntu sebelah. Minum ASI sering tersedak atau minum dominan hanya satu sisi bagian payudara.

Konsultasi Bunda mengenai alergi susu sapi dengan Dr. Nuvi Nusarintowati, SpA :
     Bayi saya yang saat ini berusia 1 bulan 2 hari ternyata memiliki gejala seperti diatas. Dilandasi oleh kuantitas ASI yang sedikit, maka bayi saya diberikan susu tambahan. Awalnya saya memberikan susu ANMUM Infacare khusus 0-6 bulan (maaf menyebut merk susu) selama 2 minggu. Seiring perjalanan 2 minggu minum susu tersebut, timbul bercak/ruam2 merah pada bayi di area telinga,dahi,pipi dan leher, gumoh yang terlalu banyak dan sering, susah BAB (kalau mau BAB harus ngeden sekuat tenaga dan mukanya merah seperti tomat), begitu BAB kotorannya bulat seperti kotoran kambing, sering cegukan, bila di beri ASI suka seperti orang tersedak, hidung pilek dan kotoran hidung banyak, sering bersin, sering kentut, gelisah dimalam hari dan tidak pernah tidur dimalam hari. Kalau siang baru bayi saya tidur, lidah timbul bercak putih. Kemudian saya konsultasikan hal tersebut ke dokter anak dan disarankan ganti susunya dengan susu soya. Lalu kami ganti dengan susu Isomil Advance. Memang tidak lama setelah itu ruam/bercak merah sudah hilang, akan tetapi gangguan-gangguan yang lain tidak hilang. Dan saat saya kembali lagi ke dokter spesialis anak tersebut, saya ditanya minum susu apa ? lalu saya jawab bahwa  saya minum susu Anmum Lacta khusus ibu menyusui. Beliau menyarankan agar penggunaan susu Anmum distop karena akan mempengaruhi si bayi lewat ASI.
Yang ingin saya tanyakan ke dokter adalah :
1. Dapatkah bayi saya disembuhkan ?
Alergi dapat menghilang bila tidak terpapar allergen-nya. Jadi selama itu bayi ibu tidak diperbolehkan mendapat susu sapi dan komponen turunannya seperti keju, yoghurt, dan bahan yang mengandung kasein atau kaseinat (biasanya dalam biskuit) .
2. Susu apa yang kira-kira cocok untuk bayi saya ?
Susu yang paling bijaksana diberikan adalah susu berbahan dasar asam amino atau protein hidrolisat ekstensif. Memang ada kendala rasa, oleh sebab itu pada hari-hari pertama dapat dicampur terlebih dulu dengan susu sebelumnya.
3. Susu apa yang cocok untuk saya ?
Susu bagi ibu dapat digantikan dengan makanan yang lain. Tentu ibu dapat berkonsultasi dengan dokter kebidanannya untuk menjaga kecukupan asupan gizinya.
4. Apakah ada susu soya untuk ibu menyusui ?
 Susu untuk ibu menyusui biasanya memiliki komponen tambahan yang diperlukan pada saat menyusui. Seperti nomer 3, susu dapat digantikan dengan zat makanan lain. Sejauh yang saya ketahui, belum ada susu soya khusus untuk ibu menyusui.
5. Apa betul diagnosis dokter tersebut bahwa alergi pada bayi saya dipengaruhi dari konsumsi susu si ibu lewat pemberian ASI ?
    Beberapa zat memang dihindarkan dikonsumsi pada ibu yang memberikan ASI bila terdapat riwayat alergi dalam keluarga.
6. Apakah bayi saya nantinya kalau besar tetap akan alergi dengan susu sapi ?
    Sejalan dengan pertambahan usia, maka kekebalan tubuh meningkat dan diharapkan gejala alergi berkurang atau menghilang. Pada usia yang lebih besar, Bunda dapat mencoba memberikan kembali susu sapi sambil dinilai gejala klinisnya. Namun pada anak yang memiliki bakat alergi, tentu harus jeli mengamati adanya kemungkinan timbul gejala alergi yang disebabkan oleh allergen yang lain.
7. Bagaimana nanti dengan perkembangan bayi saya ?
Perkembangan bayi bergantung pada berbagai faktor, memang gizi memegang pula peranan yang penting. Namun bila allergen dihindarkan maka gejala klinis yang mengganggu akan menghilang dan tentu saja tumbuh kembang akan menjadi lebih optimall.
8. Kalau saya baca diartikel, 30% - 40% bayi masih alergi dengan susu soya. Apa betul demikian dok ?
Betul, sebagian yang alergi susu sapi juga mengalami alergi soya.
9. Kalau memang betul bayi saya masih alergi dengan susu soya, akankah bayi saya sembuh bila digantikan dengan susu formula sintetis asam amino ( contoh : Susu NeoCate) ataupun susu hidrolisat ekstensif (contoh: Susu Pregestimil dan Susu Pepti Junior) ? Apakah kedua susu tersebut direkomendasikan ?
     Kedua jenis susu tersebut memang direkomendasikan pada bayi yang telah mengalami gejala klinis akibat pemberian protein susu sapi.**(pbagaisumber)**

Leave a Reply