Selamat Datang Di Pondok Tnur
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
sperky, prstene
Posted by PONDOK TNUR - - 1 komentar


I.     MEMERAH ASI   
Memerah ASI yaitu suatu kegiatan yang dilakukan pada payudara seorang ibu untuk mengeluarkan ASI untuk buah hatinya. Memerah ASI bisa manual atau memakai pompa. Masing-masing memiliki keuntungan dan kekurangannya. Apapun pilihannya, bunda tahu yang terbaik untuk memerah ASI
Cara manual hanya dengan kedua tangan, Anda siap memerah ASI
Keuntungannya:
a. Lebih efektif mengosongkan payudara, terutama saat ASI tinggal sedikit. Dengan pijatan langsung di payudara Anda bisa mengeluarkan ASI yang tersisa.
b. Jumlah hasil ASI perahan secara manual biasanya lebih banyak dibanding ASI yang diperah dengan pompa karena Anda bisa memerah ASI sampai habis.
c. Lebih efektif merangsang payudara untuk terus memroduksi ASI. Begitu payudara kosong setelah diperah, otak memerintahkan tubuh untuk memroduksi ASI.
d. Lebih ekonomis. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli pompa, baterai atau biaya listrik untuk mengoperasikan pompa elektrik.
e. Tidak bergantung pada alat. Bila lupa membawa pompa Anda masih bisa memerah ASI. Anda juga tidak perlu membawa banyak peralatan, cukup wadah steril untuk menampung ASI.
f. Anda tidak direpotkan untuk membersihkan pompa ASI karena yang dibutuhkan hanya tangan yang bersih untuk memerah ASI.
g. Bonding lebih kuat karena sebelum memerah ASI Anda harus memijat payudara untuk merangsang ASI dan ini dilakukan sambil melihat foto si kecil.
Kekurangannya:
a.    Harus tahu teknik memerah ASI yang tepat agar bisa memperoleh hasil maksimal. Jika tidak, Anda bisa menghabiskan banyak waktu untuk memerah tapi hasil yang didapatkan hanya sedikit
b.  Melelahkan karena menggunakan tenaga sendiri untuk memerah ASI.
c. Tidak bisa melakukan kegiatan lain karena kedua tangan bekerja untuk memerah ASI.
d.  Butuh ruang tertutup saat memerah ASI. 
Pakai pompa : Ada dua alat yang bisa digunakan, pompa tangan atau pompa elektrik.
Keuntungannya:
a.    Tidak melelahkan karena pada pompa elektrik, mesin yang bekerja memompa ASI. Bila Anda menggun akan pompa manual, Anda bisa bergantian menggunakan tangan kanan dan kiri untuk memompa.
b. Lebih hemat waktu, apalagi bila Anda menggunakan pompa ASI ganda. Dengan dua pompa, Anda bisa memerah kedua payudara sekaligus.
c. Anda masih bisa melakukan aktifitas lain sambil memerah ASI karena satu tangan masih bisa bergerak, misalnya membaca majalah atau menulis
d. Bila Anda menggunakan pompa elektrik sederhana dan dengan sedikit bantuan orang lain, Anda bisa memerah ASI sambil menyusui bayi.
e. Lebih mudah dilakukan di mana saja, seperti di dalam mobil dalam perjalanan. Anda tinggal tutup dengan nursing apron dan Anda bisa langsung memerah ASI.
Kekurangannya:
a. Kurang nyaman, bahkan beberapa ibu merasa sakit di masa awal menggunakan pompa ASI. Anda harus perhatikan dengan cermat instruksi penggunaan pompa ASI sehingga bisa menempatkan payudara dengan tepat agar tidak sakit saat dipompa. Pompa manual yang menggunakan tekanan negatif tidak dianjurkan, karena dapat merusak saluran ASI
b. Kurang efektif dalam mengosongkan payudara. Saat ASI tinggal sedikit biasanya ASI tidak bisa keluar bila dipompa dengan alat, namun bila Anda perah secara manual sebenarnya masih ada ASI yang keluar.
c. Anda bergantung pada alat, sehingga bila pompa tertinggal, baterai habis atau tidak ada tenaga listrik, Anda tidak bisa memerah ASI. Belum lagi ada banyak alat yang harus dibawa, selain wadah penampung ASI.
 II.                MENYIMPAN ASI DI KULKAS
cara yang tepat menyimpan ASI yang telah Anda perah agar tetap baik diminum bayi :
a Wadah untuk menampung ASI sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah disterilkan, seperti botol bertutup rapat yang terbuat dari plastik atau gelas yang tahan panas.
b.    Sebaiknya gunakan wadah yang volumenya sesuai dengan kebutuhan bayi untuk sekali minum, misalnya 125 ml.
c. Bila ASI tidak diberikan langsung, pastikan penampungan dan penyimpanannya telah steril dan tidak terkontaminasi.
d. Bila ASI perah akan diberikan kurang dari 6 jam, maka tidak perlu di simpan di lemari pendingin. Namun disarankan untuk tidak menyimpan ASI di suhu kamar lebih dari 3 atau 4 jam.
e. Bila perlu disimpan selama 24 jam, segera masukkan ASI perah ke dalam lemari pendingin pada suhu 4 derajat celcius (jangan sampai beku).
f. Bila ASI perah akan digunakan dalam waktu 1 minggu atau lebih, maka ASI perah tersebut harus segera didinginkan dalam lemari pendingin selama 30 menit, lalu dibekukan pada suhu -18 derajat celcius atau lebih rendah. ASI yang sudah dibekukan dapat disimpan antara 3 – 6 bulan.
g. Bila mungkin, simpanlah ASI di lemari pendingin bagian tengah, atau di bagian terdalam freezer, karena lokasi-lokasi tersebut memiliki temperatur yang lebih dingin dan konstan.
h. Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel di pintu lemari pendingin karena temperatur di tempat ini mudah berubah ketika pintu dibuka dan ditutup.
i. Beri label setiap wadah ASI yang berisi keterangan kapan ASI tersebut diperah.
j. Jangan mengisi penuh wadah penampung ASI, karena ASI akan memuai saat membeku. Sisakan kurang lebih ¼ bagian kosong.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam menyimpan ASI perah:
a. Perlu diingat, ASI yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi untuk diberikan pada bayi di waktu minum berikutnya.
b. Pembekuan yang lama (lebih dari 6 bulan) dapat mengubah komposisi kimia ASI, seperti terjadi penguraian beberapa senyawa lemak dan hilangnya beberapa senyawa yang berfungsi melawan organisme berbahaya. Risiko kontaminasi juga tinggi, jika tiba-tiba listrik padam sehingga susu cair dan dibekukan kembali.
.c. Namun sebaiknya ASI beku disimpan sebagai cadangan untuk keadaan darurat, ya Bunda. Jika Anda berada di rumah, susui langsung bayi. Tidak susah kan, Bunda? Selamat menyusui!

III.             III. MENYIAPKAN ASI DARI KULKAS
    Bagi ibu bekerja, pemberian ASI eksklusif tetap bisa dilakukan dengan menyimpan ASI perah di lemari pendingin. Inilah kiat menyiapkan ASI dari lemari pendingin.
1.    Jika Anda akan mencairkan ASI perah yang disimpan di lemari pendingin pada suhu 4 derajat Celcius, sebaiknya Anda tidak mencairkannya semalam suntuk pada suhu kamar. Sebaliknya, tidak perlu mencairkan di atas kompor.
2.    Jangan pula memanaskan dengan microwave. Pemanasan di microwave bukan saja akan menghancurkan kandungan vitamin di dalam ASI, tapi juga menimbulkan titik-titik panas (hot spots) yang bisa "membakar" lidah atau mulut bayi.
3.    Jadi, bila Anda ingin mencairkan ASI beku, kurang lebih setengah jam sebelum waktu menyusui tiba, ambil wadah ASI dari lemari pendingin. Selanjutnya hangatkan dengan memegang wadah tersebut di bawah air mengalir yang hangat. Secara bertahap tingkatkan suhu air sampai ASI cair dan hangat. Kocok wadah penampung ASI sebelum ASI diberikan pada bayi.
4.    ASI perah sudah tidak terlalu dingin tersebut dapat diberikan menggunakan cangkir atau sendok kecil yang bersih. Bila menggunakan cangkir, tempelkan bibir cangkir pada bibir bawah bayi dan biarkan bayi menggunakan lidahnya untuk meminum ASI (tidak ditumpahkan). Selain itu, yang memberi ASI perah dengan sendok/cangkir tersebut harus orang lain, bukan Anda. Agar ada konsistensi, sehingga bayi tahu kalau dari Anda ia menyusu dan kalau dari orang lain ia minum ASI perah menggunakan sendok/cangkir. Diharapkan, ia tidak akan mengalami "bingung puting".
5.    Sebaiknya Anda tidak menyimpan atau membekukan ulang sisa susu yang tidak dihabiskan bayi agar bayi terhindar dari risiko diare.
Semua upaya ini pada mulanya tampak sulit. Tapi jika sudah terbiasa, segalanya akan menjadi mudah. Jangan dulu gamang untuk mencoba. Apa pun hasil yang Anda peroleh, hargai diri Anda untuk upaya yang telah Anda lakukan. Sedikit banyak usaha Anda ini memberikan sesuatu yang terbaik bagi kesehatan bayi.**(NasirWeb)**

One Response so far.

  1. Silahkan tulis komentar ttg info ini atau share pengalaman ttg info ini...trims...:)

Leave a Reply