Hatiku slalu bimbang, bergulat seperti sebuah kompetisi antara naluri dan obsesiku. Ini merupakan kompetisi yang amat kuat, satu dengan yang lainnya sama-sama berusaha menjadi juara. Bagiku, ini memang benar-benar perjuangan yang sangat melelahkan namun pada akhirnya satu diantaranya harus jadi sang juara.
Kadang, aku ingin memperjuangkan obsesiku karena aku ingin membuktikan pada semua orang di sekelilingku bahwa sebenarnya aku punya sesuatu yang bisa aku kembangkan. Aku bukan hanya sekedar benalu yang selalu menempel dan menumpang hidup. Aku ingin waktuku dihargai dengan rupiah sekecil apapun. Aku tidak ingin orang berpendapat bahwa aku membunuh waktuku dengan ongkang-ongkang kaki, walaupun kenyataannya yang aku rasa aku sangat kelelahan dengan rutinitasku. Tapi karena semua yang kulakukan tidak memberikan efek dalam hal finansial, jadilah aku orang yang tidak berpengaruh dalam hidup ini, terutama pada keluarga.
Aku ingin bangkit dari keterpurukan. Aku ingin menghargai setiap detik waktuku dengan rupiah dan rupiah. Aku ingin mengumpulkan pundi-pundi rupiah sekuat tenagaku, agar aku menjadi orang yang berharga di mata suami, anak-anaku dan orang-orang di sekitarku. Aku tak ingin orang mencemoh aku, merendahkan martabatku, walau itu berarti aku harus mengorbankan naluriku, melepaskan jubahku sebagai ibu rumah tangga. Mungkin ini berat, tapi aku pasti bisa! Akan aku coba! Mudah-mudahan Tuhan memberikanku jalan...
Aku harus punya tekad! Mulai hari ini aku akan menata hidupku, mengatur waktuku, dan akan membagi cintaku antara pekerjaan dan keluarga. Aku sadar, aku pasti tidak akan bisa adil untuk membaginya. Tapi aku harus konsekuen dengan apa yang ku putuskan.
Mampukah aku meraihnya?? Meraih sesuatu yang aku rasa sangat berat untuk kugapai itu? Sebenarnya aku punya banyak supporter untuk memperjuangkannya, untuk meraih trofi kemenanganku. Tapi aku selalu merasa kelelahan untuk berjuang. Mungkin karena aku tidak punya cukup energi untuk melawannya atau mungkin tubuhku selalu kekurangan nutrisi untuk menjadikan obsesiku menjadi sang juara. Atau mungkin Tuhan telah menentukan jalan hidupku seperti ini, memberikan naluriku sebagai juara bertahan dalam hidupku. Aku pasrah dengan semua yang sudah digariskan kepadaku. Dan pada akhirnya aku akan selalu bersyukur dengan apa yang sudah Tuhan berikan pada ku.**(blogsblh)**
Kadang, aku ingin memperjuangkan obsesiku karena aku ingin membuktikan pada semua orang di sekelilingku bahwa sebenarnya aku punya sesuatu yang bisa aku kembangkan. Aku bukan hanya sekedar benalu yang selalu menempel dan menumpang hidup. Aku ingin waktuku dihargai dengan rupiah sekecil apapun. Aku tidak ingin orang berpendapat bahwa aku membunuh waktuku dengan ongkang-ongkang kaki, walaupun kenyataannya yang aku rasa aku sangat kelelahan dengan rutinitasku. Tapi karena semua yang kulakukan tidak memberikan efek dalam hal finansial, jadilah aku orang yang tidak berpengaruh dalam hidup ini, terutama pada keluarga.
Aku ingin bangkit dari keterpurukan. Aku ingin menghargai setiap detik waktuku dengan rupiah dan rupiah. Aku ingin mengumpulkan pundi-pundi rupiah sekuat tenagaku, agar aku menjadi orang yang berharga di mata suami, anak-anaku dan orang-orang di sekitarku. Aku tak ingin orang mencemoh aku, merendahkan martabatku, walau itu berarti aku harus mengorbankan naluriku, melepaskan jubahku sebagai ibu rumah tangga. Mungkin ini berat, tapi aku pasti bisa! Akan aku coba! Mudah-mudahan Tuhan memberikanku jalan...
Aku harus punya tekad! Mulai hari ini aku akan menata hidupku, mengatur waktuku, dan akan membagi cintaku antara pekerjaan dan keluarga. Aku sadar, aku pasti tidak akan bisa adil untuk membaginya. Tapi aku harus konsekuen dengan apa yang ku putuskan.
Mampukah aku meraihnya?? Meraih sesuatu yang aku rasa sangat berat untuk kugapai itu? Sebenarnya aku punya banyak supporter untuk memperjuangkannya, untuk meraih trofi kemenanganku. Tapi aku selalu merasa kelelahan untuk berjuang. Mungkin karena aku tidak punya cukup energi untuk melawannya atau mungkin tubuhku selalu kekurangan nutrisi untuk menjadikan obsesiku menjadi sang juara. Atau mungkin Tuhan telah menentukan jalan hidupku seperti ini, memberikan naluriku sebagai juara bertahan dalam hidupku. Aku pasrah dengan semua yang sudah digariskan kepadaku. Dan pada akhirnya aku akan selalu bersyukur dengan apa yang sudah Tuhan berikan pada ku.**(blogsblh)**
Silahkan tulis komentar atau share pengalaman ttg renungan ini...trims..:)
Ini-ini yg sll ku resahkan dlm hari2ku...mdh2an appun yg tjd smua yg tbaik yg Allah berikan pdku...:)